MTsN 3 Tanjung Jabung Barat


Diposting Pada: Kamis, 12 Maret 2020
Puskesmas Teluk Nilau Gelar Minilokakarya Lintas Sektor


Puskesmas Teluk Nilau Gelar Minilokakarya Lintas Sektor(MTsN 3 TJB) - Puskesmas Rawat Inap Teluk Nilau menggelar Minilokakarya atau Rapat Lintas Sektor Triwulan I Tahun 2020 Puskesmas Rawat Inap Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Kegiatan bertempat di Aula Rawat Inap Puskesmas Teluk Nilau, Selasa (10/3/2019) pagi.

Dalam pertemuan tersebut, materi disampaikan langsung oleh Kepala Puskesmas Rawat Inap Teluk Nilau dr. Dedy Gunawan Ginting, Pj Promkes Safri, S.Km dan Pj Gizi Uci Ramadhani, A.Md.Gz.

Pertemuan Lintas Sektor ini merupakan rapat triwulan yang dilakukan untuk menyampaikan program-program kerja yang ada di Puskesmas seperti yang diakukan hari ini, yaitu SMD dan MMD yaitu untuk mengetahui berbagai permasalahan yang ada di desa-desa, juga masalah stunting.

Pada pertemuan ini semua stakeholder diundang seperti Kepala Desa yang gunanya untuk menanyakan dan mengetahui berbagai permasalahan apa yang terjadi di desa dan bagaimana tindak lanjut yang disiapkan ke depan yang dapat dilakukan oleh Kepala Desa yang bersangkutan.

Dedy Gunawan menyampaikan, "Kegiatan ini sifatnya koordinasi, menyampaikan program-program kerja 1 tahun dan apa saja permasalahan yang timbul, khususnya di wilayah kerja kita di Kecamatan Pengabuan ini". Ujarnya.

"Pembicaraan juga mengenai program-program nasional seperti stunting yang lagi marak. Kepala Desa harus tahu kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan. Kami yang ada di puskesmas terus mensinergikan kegiatan tersebut sehingga dapat terwujud apa yang kita inginkan". Tegasnya.

"Semoga berbagai program dapat
ditindaklanjuti dan permasalahan yang ditemui dapat diselesaikan, melengkapi berbagai kekurangan yang ada serta mengerjakan apa-apa yang dapat kita kerjakan masing-masing. Sehingga program-program tang direncanakan dapat dilaksanakan yang semua itu dilakukan harus bersinergi bersama masyarakat". Harapnya kepada para peserta.

Sapri menyampaikan materi tentang SMD (Survei Mawas Diri) dan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang tujuannya adalah agar kita dapat mengetahui permasalahan yang ada di desa-desa, kemudian kita kembalikan lagi permasalahan itu ke desa masing-masing untuk menindaklanjutinya. Dua kegiatan ini sering kali kita mendapat kendala. Meskipun demikian terus dilaksanakan semaksimal mungkin.

"Berbagai kendala pada 2 kegiatan tersebut, seperti akses jalan dan transportasinya, apalagi kalau musim hujan kita harus melewati jalan becek, kalau kemarau menghadapi jalan berdebu". Ujarnya.

"Harapan kami kegiatan ini tetap kita jalankan. Dengan adanya SMD dan MMD ini diharapkan agar masyarakat lebih giat lagi berperilaku hidup bersih dan sehat, setidaknya untuk diri sendiri, terlebih lagi untuk bersama". Ujarnya lagi.

Sementara itu Uci Ramadhani mengungkapkan, "Pada rapat kali ini memaparkan dari hasil pengukuran kembali anak-anak yang terduga stanting. Jadi, kami lakukan itu pada dua desa locus stunting. Pertama, di desa Parit Pudin dan desa Parit Sidang. Pada Desa Parit Pudin ada sekitar 25 orang yang terindikasi stunting dan setelah kami ukur kembali ternyata hanya 11 orang. Begitu pula di Desa Parit Sidang ada 16 orang yang terindikasi dan kami ukur kembali ternyata hanya 4 orang".

"Kami mengukur dengan alat yang kami bawa dari Puskesmas yang benar-benar standar karena kebanyakan di desa-desa perlengkapan yang ada masih kurang, ukurannya masih belum standar". Ujarnya.

Pengecekan stunting terus dilakukan secara berkala. "Kami bersama stakeholder dari Kecamatan, PKK dan lain-lain melakukan pengecekan kembali dan disertai dengan penyuluhan dan mensosialisasikan apa itu stunting. Stunting ini akan dirasakan dampaknya 10 atau 20 tahun akan datang karena anak yang terkena stunting itu ketika dia sudah tua nanti akan mudah terkena penyakit degeneratif". Ujarnya lagi.

Stunting ini bukan hanya terjadi pada masalah gizi saja, tetapi banyak masalah yang mempengaruhi, terutama sanitasi, jamban, air bersih, imunisasi dan keadaan ekonomi pastinya mempengaruhi, juga pengetahuannya.

"Kami mulai dari Puskesmas dengan memberikan tablet FE kepada remaja putri yang merupakan salah satu cara untuk mencegah stunting. Itu yang kami lakukan di Puskesmas". Tuturnya.

"Jadi, kita sama-sama merangkul memberantas stunting ini, jangan ada lagi. Kita bersama-sama mencegah bukan hanya dari segi kesehatan saja, tetapi juga stakeholder yang lain, kita kampanyekan pencegahan stunting karena masih banyak yang belum tahu, kita sama-sama mencegahnya". Harap Uci.

Akhirnya, "Kepada Kepala Desa kami ucapkan terima kasih atas partisipasinya pada kegiatan ini". Ujar Dedy.

Kegiatan ini merupakan Minilokakarya Lintas Sektor pada triwulan pertama tahun 2020 yang dilakukan dalam rangka menyukseskan Program Kesehatan tahun 2020 yang pelaksanaannya setiap 3 bulan sekali (triwulan) atau 4 kali dalam setahun.

Kegiatan ini melibatkan Tim kesehatan, Petugas dan Pembina dari Puskesmas, Bidan Desa dan Tenaga kesehatan, seluruh Kades dan Lurah yang terdiri dari 12 Kepala Desa dan 1 Lurah se-Kecamatan Pengabuan Tanjab Barat, serta turut berpartisipasi pula seluruh Kepala SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK terdekat. Hadir juga dalam kegiatan tersebut perwakilan MTsN 3 Tanjab Barat Asnida sesuai dengan undangan Nomor: 440/204/PKM.TN/2012 tanggal 9 Maret 2020. (sb)

 


158x
Dibaca

Berita Lainnya:

  1. Peringatan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad di Kantor Kemenag Tanjab Barat 1067x dibaca
  2. Grup Rebana MTsN 3 Tanjab Barat Meraih Juara II Lomba Rebana MTQ Tingkat Kelurahan Teluk Nilau 1242x dibaca
  3. Menjelang Ramadhan Tiba, Keluarga Besar MTsN 3 Tanjab Barat Saling Bermaaf-maafan 1037x dibaca
  4. Ucapan Selamat Hari Jadi Ke-55 Tanjung Jabung Barat 202x dibaca
  5. Persiapan MTQ Ke-XXVI Tingkat Kecamatan Pengabuan Terus Dilakukan 1082x dibaca

Halaman ini diakses pada 19-05-2024 02:54:21 wib
Diproses dalam waktu : 0.327 detik
Diakses dari ip address: 172.70.127.170
Copyright © 2018 Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi - Allright Reserved